![]() |
Potret hitam putih street photography karya Aditya Vinda Atqi. (Aditya Vinda Atqi) |
Reporter : Duta Komarudin
MAYANTARA- Kegiatan fotografi semakin digemari oleh kawula muda di Kota Solo. Di antara sekian banyak gaya fotografi salah satunya adalah genre street photography atau fotografi jalanan.
Salah seorang pegiat fotografi bernama Aditya Vinda Atqi menarik perhatian publik dengan karya-karya dokumenter bergaya street photography yang khas dengan sentuhan warna hitam putih.
"Menurut saya, hal-hal kecil yang sering terlewat justru punya makna besar. Melalui foto, saya ingin menunjukkan bahwa kehidupan sehari-hari di ruang publik punya cerita yang tak kalah penting untuk dikenang," ujar dia.
Bagi Adit, kamera bukan sekadar alat visual, tetapi sarana untuk merekam suasana yang sering terlewat begitu saja.
Dalam prosesnya, Adit mengandalkan kamera DSLR dengan lensa fix 35mm untuk mendapatkan gambar yang tajam dan efek latar (depth of field) yang sesuai.
Ia menekankan pentingnya momen dan kepekaan pengambilan gambar agar hasil foto tetap terasa natural.
“Kalau kita peka, momen itu akan datang sendiri. Tugas fotografer adalah merekam momen yang ada di lapangan. Menurut Adit, hal ini dapat membuat foto yang diambil tetap terasa natural,” ungkap Adit.
Ciri khas Adit terlihat pada pilihan warna hitam putih di beberapa karyanya. Ia menjelaskan bahwa tone hitam putih membuat detail ekspresi atau suasana lebih menonjol, sekaligus memberi kesan klasik pada hasil akhir foto.
![]() |
Potret Aditya sedang membidik dengan kamera. (Aditya Vinda Atqi) |
Dalam Retina: Jurnal Fotografi disebutkan bahwa fotografi dokumentasi hitam putih memiliki peranan penting dalam sejarah seni visual karena mampu merekam momen bersejarah maupun kehidupan sehari-hari secara kuat dan emosional.
Sebagai kreator muda, Adit tetap menjaga kualitas arsip digitalnya meski sempat mengalami beberapa kendala, seperti karyanya diunggah ulang tanpa izin.
Meski demikian, ia tetap membagikan foto-fotonya dengan watermark, yakni tanda kusus berupa teks, logo, atau simbol yang diletakkan di atas foto untuk menunjukkan hak cipta dan kepemilikan. Watermark tersebut dibuat seminimal mungkin agar estetika foto tetap terjaga.
Sebagai fotografer muda, Adit terus menjaga konsistensi dalam mendokumentasikan street photography bergaya hitam putih.
Ia memanfaatkan media sosial seperti Instagram, VSCO, dan TikTok sebagai galeri digital untuk membagikan karyanya kepada publik.
Melalui platform tersebut, Adit berharap foto-fotonya dapat dinikmati lebih banyak orang, sekaligus menjadi portofolio terbuka yang menunjukkan ciri khas visualnya.
“Saya ingin karya saya bisa dilihat oleh siapa pun tanpa terkecuali, tidak hanya sebagai dokumentasi pribadi, tetapi juga sebagai portofolio yang mencerminkan gaya visual saya,” tegasnya.
Dengan gaya sederhana dan deskripsi singkat, Adit ingin setiap foto bercerita apa adanya tanpa harus banyak kata-kata. ***
Editor : I.K Nino Sativara